Wahhh… artikel apa lagi ini? Itu mungkin pertanyaan dipikiran anda waktu pertama kali membaca judul diatas dan percayalah bukan maksud saya untuk menakut nakuti anda (para pasangan suami istri) supaya jangan sering berhubungan seksual. Bukan… bukan itu maksud saya, saya hanya teringat pertemuan yang tak terduga beberapa waktu yang lalu dengan seorang teman lama, masih muda dan tentunya masih sangat energik. Setelah ngobrol kesana kemari, tiba2 temen tersebut bertanya.
Apakah benar kanker prostat disebabkan terlalu sering berhubungan seks? sebab dilihatnya banyak orang tua-tua menderita penyakit ini dan apakah terlalu sering berhubungan seks itu tidak baik atau menimbulkan efek samping? Karena menurutnya, dia baru saja menikah dan sekarang masih panas-panasnya berintim dengan istri. Gimana ya…?
Hmm… mudah2an ketakutan temen tersebut tidak mengganggu hangatnya hubungan seks para pasangan suami istri yang saat ini sedang hot2nya. Sesungguhnya seks adalah bagian dari tugas kodrati seorang manusia, sehingga sebagai rekreasi seks bisa memberikan kebahagiaan terrmasuk juga kesehatan yang baik bagi pasangan, asal dilakukan pasa saat dan kondisi yang tepat. Ibarat olah raga, dengan seks yang teratur justru akan lebih meningkatkan kerja organ2 tubuh dan inilah bukti bahwa seks yang sehat akan membuat kita awet muda.
Prostat dianggap sebagai organ seks pria yang membantu fungsi ejakulasi, dimana fungsi prostat yang baik akan menunjang kerja seks yang baik juga. Pembesaran kelenjar prostat sering terjadi pada pria di atas usia 60an, dimana kemunduran fungsi organ akibat faklor usia dianggap sebagai pemicunya.
Sementara pembesaran tersebut sering berakhir pada terjadinya keganasan prostat atau kanker prostat, karena penanganan yang kurang baik. Selama ini tidak ada satu faktor pun yang menjadi satu2nya penyebab terjadinya kanker, termasuk kanker prostat, sehingga mitos seringnya hubungan seks pun tidak bisa dibenarkan sebagai pemicu kanker prostat.
Kesimpulan dari artikel ini, silakan suami-istri yang munkin lagi hot2nya menikmati hubungan seks sesering mungkin, asalkan dalam kondisi yang sama2 nyaman, tidak sedang dalam kondisi stres, dan bisa mendapatkan kepuasan berdua. Semakin muda usia pernikahan seseorang, frekuensi hubungan seksnya pun semakin sering, hal ini logis, mengingat pengalaman seks yang masih sangat baru, ibarat kendaraan bermotor sedang in reyen! Its no problem!! (dr.iwan)