Oral Pityriasis Rubra Pilaris

Posted by Anonymous

Pityriaris rubra pilaris adalah suatu penyakit kulit kronis berbentuk papuloskuamosa yang etiologinya tidak diketahui. Keterlibatan mukosa mulut pada kondisi ini sangat jarang, sebelumnya hanya 3 kasus yang dilaporkan dalam literatur Inggris. Suatu kasus menampilkan seorang pria, 68 th, dengan pityriasis rubra pilaris yang melibatkan lidah dan palatum. Gambaran klinis, histopatologi, dan penatalaksanaan pityriasis rubra pilaris telah dibicarakan. Kami telah menyertakan kasus tambahan, kasus keempat didunia, dan merupakan studi pustaka.
Pityriasis rubra pilaris (PRP) merupakan suatu penyakit kulit kronis yang etiologinya tidak diketahui, dengan ciri-ciri papula folikular keratosis, hiperkeratosis palmoplantar, sumbatan folikular, dan eritema perifolikular. Insidensi PRP di US yang telah dilaporkan adalah 1 kasus dari 3500-5000 pasien. Tidak ada perbedaan ras dan jenis kelamin yg telihat pada PRP. Terdapat distribusi usia bimodal dari penderita PRP dengan puncaknya pada dekade pertama dan kelima. Lesi PRP biasanya dimulai dari kulit kepala dan berkembang kearah kaudal. Lesi biasanya bilateral simetris. Area kulit yang biasanya terkena adalah telapak tangan, telapak kaki, jari, pergelangan tangan, dan paha, akan tetapi beberapa area lain dikulit, termasuk kuku juga bisa terkena. Keterlibatan mukosa mulut pada PRP jarang, dan sepengetahuan kami, hanya 3 kasus yang dilaporkan dalam literatur Inggris. Tujuan dari artikel ini adalah untuk melaporkan kasus PRP yang melibatkan rongga mulut dan untuk mengkarakteristikan gejala klinis, histopatologis, dan perawatannya.

LAPORAN KASUS

Seorang pria, kulit putih, 68 thn, datang ke klinik bagian Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas New York, Buffalo, dengan keluhan utama rasa sakit dan iritasi pada lidah. Pasien mengungkapkan bahwa rasa sakit dan iritasi pada lidahnya mulai dirasakan sejak satu tahun yang lalu, dan semakin lama semakin memburuk. Faktor yang menimbulkan nyeri apabila dia makan makanan yang panas dan pedas. Riwayat kesehatan pasien, pasien menderita hipertensi, hipertropi prostat jinak, dan PRP sejak 3 tahun yang lalu. Karena kemungkinan ini PRP diduga memiliki manifestasi yang serius yang mendasari penyakit sistemik, pasien menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium secara seksama yang mengarah ke keadaan abnormal ini. Pengobatan pasien meliputi nifedipine dan acitretin. Pasien alergi terhadap penicillin. Dia tidak merokok, dan adakalanya pasien minum alkohol. Tidak ada riwayat keluarga yang menunjang penyakit ini. Pada pemeriksaan fisik, telihat plak yg bersisik dan meluas berwarna salmon,dan berbatas tegas pada kulit, dengan palmoplantar erythroderma. Pada kuku menunjukan plak keratotik berwarna putih dan coklat disertai atropi. Lesi pada kulit cocok dengan diagnosis PRP. Pemeriksaan intra oral memperlihatkan plak putih dan nodul pada dorsal dan ventral lidah. Juga terdapat pada palatum keras dan lunak. Irisan biopsy dari dorsal lidah telah diangkat dibawah pengaruh anastesi lokal.

Gambar 1. Lesi PRP berwarna salmon klasik pada kulit seperti pulau yg bercampur pada kulit abdomen yg normal.

Gambar 2. Erithroderma yang disertai keratosis pada telapak tangan.

Gambar 3. Plak keratotik disertai atropi pada kuku.

Gambar 4. Plak putih berkeratin disertai bongkol pada dorsum lidah.

Gambar 5. Insisional biopsy pada dorsum lidah yang menggambarkan parakeratin epithelium dengan inflamasi infiltrat kronis yang disusun oleh limfosit pada jaringan ikat, spongiosis halus, dan eksositosis limfosit dengan degenerasi fokal sel basal ( hematoxilin – eosin, dengan pembesaran asli 200 x )

Gambar 6. biopsy kulit menunjukkan hiperkeratosis, sedikit berbentuk kerucut berisi keratin, hipergranulosis luas yg berulang ( intermiten) dan rete peg yg tipis, serta inflamasi perivaskular yg kronik pada lapisan kulit superfisial ( hematoxilin –eosin, dengan pembesaran asli 20x ).

Pemeriksaan histologis menampakkan lapisan epitel parakeratin pada jaringan ikat menunjukan adanya inflamasi infiltrat kronis yang sebagian besar disusun oleh limfosit. Diagnosa mukositis non- spesifik kronis yang sesuai dengan PRP telah ditemukan. Hasil biopsy 3 tahun ini telah diminta dan menunjukan perubahan psoriasisform epidermal yang terdiri dari daerah yang kasar, papila kulit yang berbatas tegas, dan infiltrasi limfosit pada lapisan kulit superfisial yang tipis. Sumbatan folikular keratin yang cukup pada perivascular yang tebal, dan infiltrasi limfositik perifolikular juga terlihat. Gambaran histology juga mengarah pada PRP.

Pasien diberikan dexametasone elixir ( 0,5 mg/ 5 ml ) q.i.d selama 2 minggu. Secara klinis, lesi pada mulutnya telah berkurang sampai 70%. Meskipun demikian, semua gejala telah terpecahkan dan pasien dapat makan makanan tanpa masalah selama 3 minggu pengobatan.

DISKUSI

Pityriasis rubra pilaris merupakan penyakit kulit berupa folikular keratin yang diakibatkan oleh penurunan erytroderma yang mengandung bercak-bercak yang muncul pada kulit dan sering disebut dengan “Kumpulan Kulit Rusak “. Biasanya pemeriksaan klinis lainnya menunjukan adanya lesi hiperkeratosis pada telapak tangan, dan kaki yang berwarna oranye terang, papula folikular pada punggung jari. Aspek luar dari pergelangan tangan dan paha, dan ectropion. Lesi biasanya simetris dan menyeluruh, dan adakalanya lesi tersebut menyebar dan bersatu. Pada kuku terlihat adanya pewarnaan berwarna kuning kecoklatan, subungual hiperkeratosis, lapisan kuku yang kental, dan pecahan hemoragi. Pada table I diilustrasikan pengenalan 6 tipe RPR. Penemuan klinis pada kasus ini adalah tipe I ( tipe- classic adult).

Klasifikasi frekuensi Penampilan klinis

Tipe I ( classic adult ) 55 Erithroderma dengan kumpulan kulit

Rusak, keratoderma palmoplatar, dan

Hiperkeratosis folikular

Tipe II ( atipikal adult ) 5 Perubahan kulit kronis yang me-

Liputi daerah eksema dan

Alopecia.

Tipe III ( classic juvenile) 10 Sama seperti tipe I akan tetapi onsetnya

Dalam 2 tahun

Tipe IV ( Circumscribed Juvenile) 25 Area demarkasi yang jelas berupa hiper

Keratosis folikular dan eritoderma pada

Lutut dan siku.

Tipe V ( atipikal juvenile ) 5 Onset awal yang kronis dan dikarakter-

Ristikan dengan hiperkeratosis folikular

Yang mencolok, dan eritroderma yg

Jarang.

Tipe VI tidak diketahui terdapat kista dan nodul pustular

Keterlibatan mukosa mulut jarang, kasus pertama telah dilaporan oleh Suton, yaitu yang mengenai palatum ditahun 1939. Sejak itu 2 kasus tambahan dari PRP yang melibatkan mukosa bukal telah digambarkan. Pada kasus ini, penyajian oral pityriasis rubra pilaris telah disusun berdasarkan ciri-ciri tersendiri. Berupa plak putih berbatas tegas pada palatum yang kemudian menyebar bilateral menjadi plak putih keabuan menjadi lapisan yang kasar pada mukosa bukal, dan lesi kemerahan dengan jaring-jaring putih yang secara klinis seperti lichen planus pada mukosa labial, gingiva, dan palatum lunak. Pada kasus ini, papula berwarna putih kemerahan dan plak pada dorsal dan ventral lidah, juga pada palatum keras dan lunak, penampilan klinis seperti ini mengaju pada papula lichen planus. Diagnosis banding dari PRP meliputi papula lichen planus, Darier’s disease (DD), papillary hyperplasia pada palatum, dan stomatitis nikotina. Oral papula lichen planus bisa sulit dibedakan dari manifestasi oral DD. Walaupun begitu, oral papula lichen planus menunjukan hubungan simetris dan pruritik papulaskuamosa dermatosis yang dikarakeristikan dengan stria wickham dan tipe mikroskopik serta gambaran imunologis yang berbeda dgn PRP. Oral DD biasanya terlihat pada palatum diikuti dengan gingiva, mukosa bukal, dan lidah. Sekitar 30 % pasien DD, disertai pembengkakan kelenjar parotis. Secara klinis, DD ditandai dengan erupsi kulit yang menyebar berbentuk papula keratotik seperti brownish yang akhirnya membentuk plak yang berbau busuk, sedangkan PRP dikarakteristikan dengan lapisan kulit keratosis bilateral yang dikelilingi oleh eritema. Hiperplasia papil pada palatum sering dihubungkan gigi palsu yang menyeluruh tapi tidak disertai dengan penyakit kulit. Pada stomatitis nikotina biasanya terdapat pada palatum keras, dan biasanya terdapat riwayat kebiasaan merokok, dan tidak ada hubungannya dengan kondisi kulit.

Gambaran mikroskopis dari PRP pada kulit tidak spesifik dan terdiri dari ortho keratosis, parakeratosis baik vertikal maupun horizontal, adanya hipergranulosis, daerah epidermal yang luas, eksositosis limfosit, spongiosis, akantolisis, dan pada beberapa kasus terdapat infiltrasi lichenoid pada kulit. Adanya akantolisis bisa disamakan dengan gambaran mikroskopik DD. Lagipula, PRP dapat dikelirukan dengan psoriasis hanya dari gambaran mikroskopis akan tetapi juga secara klinis. Ciri mikroskopik oral PRP hanya dapat digambarkan 1 dari 3 kasus yang dihadirkan selama ini. Pada kasus ini, telah diamati adanya pembengkakan perivaskular pada papila lamina propria dan inflamasi sel kronis pada lapisan superfisial. Sebagai tambahan, terdapat pembelahan subepitel dan sedikit dengenerasi vakuola pada lapisan sel basal. Kasus ini juga menunjukan adanya penyebaran limfosit yang cukup menyuluruh pada papilla lamina propria ditengah-tengah kehilangan kapiler darah, limfositik eksostosis ringan, dan degenerasi fokal sel basal. Penemuan mikroskopik ini cocok dengan yang telah dilaporkan sebelumnya pada oral PRP.

Patogenesis dari oral PRP tidak diketahui. Mengkin dikarenakan adanya peningkatan pertumbuhan sel epidermal yang disebabkan oleh rangsang yang tidak diketahui. Hal ini didukung oleh adanya keadaan abnormal pada penilaian biokimia dari diferensiasi epidermal yang ditemukan pada pasien PRP. Pengaktivan sel T supresor dan dihalangi oleh sel T helper dapat dipisahkan pada pasien PRP. Pityriasis rubra pilaris dapat menjadi manifestasi awal dari penyakit keganasan, myasthenia gravis, AIDS, serta leukemia yang sebelumnya mungkin tidak terdiagnosa.

Tidak ada tes laboratorium yang spesifik yang tersedia untuk memperkuat diagnosis PRP. Diagnosis dibuat berdasarkan hubungan antara penemuan klinis dan histopatologis. Ciri histopatologis tidak pathognomonic. Ciri histopatologis yang biasanya terdapat pada PRP adalah perubahan bentuk psoriasis epidermal yang meliputi daerah yang luas, dibatasi oleh papila dermal, dan infiltrasi limfosit pada lapisan tipis superfisial. Sumbatan folikular oleh keratin dan ketebalan perivascular yang cukup, serta terlihat pula infiltrasi perifolicular limfosit. Pada beberapa kasus terlihat fokal akantolisis diskeratosis. Adanya akantolisis, hipergranulosis, pengisian folikular, kekurangan dilatasi kapiler, dan abses subepitel dapat membantu membedakan PRP dengan psoriasis. Pada kasus ini diperlihatkan semua ciri histologis dari biopsy kulit dan adanya parakeratosis epithelium dengan inflamasi infiltrasi kronis yang terdiri atas limfosit pada biopsy lidah. Tujuan dari perawatan adalah untuk mengurangi keadaan tidak sehat dan untuk mencegah komplikasi. Sekarang, retinoids ( isitretinoin, etretinate, vitamin A) dan anti metabolisme ( metotrexate dan azathioprine ) adalah yg paling berhasil untuk mengatasi PRP. Calcipotriol topical telah dicoba juga dan berhasil, dan baru-baru ini , pengobatan ester fumarik telah menunjukan hasil yang sama.

Pasien telah ditangani dengan retinoid sistemik dan kortikosteroid kumur.

Ditulis oleh galuhsriniblog
Disimpan di Uncategorized
Tidak ada komentar »
ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA
Agustus 13, 2008

Leukoplakia

From MayoClinic.com
Special to CNN.com

Perkenalan

Leukoplakia adalah kondisi yang melemahkan, plak putih di gusi, di bagian dalam dari pipi dan kadang - kadang di lidah. Plak ini tidak mudah di hilangkan

Penyebab leukoplakia tidak diketahui, tapi disebutkan bahwa ini adalah hasil dari iritasi kronis. Tembakau baik di hisap maupun di kunyah, adalah penyebab utama, tetapi iritasi juga bisa berasal dari sumber - sumber lain, misalkan pengguna alcohol jangka panjang.

Leukoplakia adalah penyebab yang sering muncul pada luka di mulut. Walaupun semua orang dapat mengidap leukoplakia, tapi penyakit ini biasa menyerang orang yg sudah tua. Orang yang system imunnya kurang baik kadang - kadang malah mengidap bentuk cacat yang tidak biasa yang disebut hairy leukoplakia.

Umumnya leukoplakia tidak sakit, tetapi plak-plak akan sensisitive ketika disentuh dengan makanan pedas. Walaupun kelainan ini biasanya tidak membahayakan, presentase kecil dari plak leukopakia menunjukan tanda - tanda awal dari kanker, dan banyak kanker mulut muncul didekat area leukoplakia. Untuk alasan itu, lebih baik menemui dokter gigi anda ketika mendapati perubahan yang tidak biasa dimulutnmu yang tidak sembuh dalam waktu seminggu

Tanda dan Gejala

Leukoplakia dapat muncul dalam berbagai rupa, tetapi biasanya muncul pertama kali sebagai bentuk datar, abu - abu atau luka abu - abu keputihan – biasanya di gusi aatau dibagian dalam pipi dan kadang - kadang di lidah . Lebih dari seminggu atau sebulan, Leukoplakia berkembang menjadi plak dengan karakter seperti berikut

· Berwarna putih

· Texturenya bergelombang

· Permukaannya lebih keras

Kadang – kadang juga dapat berkembang erytoplakia , yang lebih mirip menunjukan perubahan prakanker.

Sebuah tipe Leukoplakia yang dinamakan hairy leukoplakia utamanya mempengaruhi orang2 yang system immunenya rendah karena obat ataupun kuman, khususnya HIV atau AIDS. Hairy Leukoplakia menyebabkan timbulnya bulu – bulu, plak yang membentuk lipatan disisi lidah . Kadang - kadang kita salah mengartikannya sbg kandidiasis – sebuah infeksi yang ditandai dengan plak berwarna kream putih diarea yang dibatasi dari belakang tenggorokan kebagian atas esophagus ( pharynx ) dan di bagian dalam pipi.

Penyebab

Penyebab Leukoplakia belum diketahui. Banyak kemungkinan2 yang dihubungkan dengan Leukoplakia, termasuk tembakau, pengguna alcohol jangka panjang dan iritasi2 kronis lain. Walaupun iritasi2 mekanikal, seperti terasa kasar ataupun berlekuk pernah menjadi penyebab leukoplakia, tetapi sekarang tidak lagi dipercaya menyebabkan terjadinya kondisi ini

Penggunaan tembakau muncul sebagai penyebab utama leukoplakia. Analisa pada kebanyakan orang yang mengidap leukoplakia adalah perokok, dan kebanyakan tambalan - tambalan leukloplakia bisa jadi membesar atau menghilang dalam waktu satu tahun setelah berhenti merokok. Mengunyah atau mengendus tembakau juga memegang peranan – sebanyak tiga dari empat dari pengguna regular produk “tembakau tanpa asap” seringkali menimbulkan leukoplakia ketika tembakau menyentuh pipi mereka.

Peneliti juga mengidentifikasi kedua penyebab sebenarnya, fungus yang menyebabkan kandidiasis, dan human papillomavirus, virus ini menyebabkan kutil genital, di daerah plak leukoplakia. Tetapi tidak diketahui apakah mikroorganisme ini sebagai penyebab sekunder infeksi atau penyebab sebenarnya leukoplakia.

Oral Hairy Leukoplakia

Hairy leukoplakia dihasilkan dari infeksi Epstein-Barr virus (EBV). Kebanyakan orang telah diserang EBV sejak kecil – bahkan tanpa ada gejala sebelumnya. Tetapi sekali anda telah terinfeksi EBV, virus itu akan bertahan seumur hidup ditubuh anda. Normalnya, virusnya tertidur, tetapi jika sistem immune tubuh anda melemah karena kuman ataupun obat – obatan, virus ini dapat aktif kembali, memimpin kekondisi seperti hairy leukoplakia.

Orang yang mengidap HIV atau AIDS biasanya mengidap hairy leukoplakia. Walaupun penggunaan obat anti retroviral telah mengurangi jumlah kasus, hairy leukoplakia bisa menginfeksi sebanyak satu perempatt pengidap HIV positive dan bisa jadi salah satu pertanda pengidap HIV

Faktor Resiko

Penggunaan tembakau merupakan resiko tinggi terkena kanker mulut sama halnya dengan leukoplakia, dan minum alcohol bersamaan dengan merokok akan meningkatkan resikonya. Kebanyakan laki - laki daripada wanita yang mengidap leukoplakia, karena pria lebih suka minum alcohol dan merokok. Disisi lain, wanita dengan leukoplakia menunjukan lebih banyak perubahan ke arah kanker dijaringan mulut daripada pria.

Kapan diperlukan saran – saran medis

Kadang – kadang luka pada mulut bisa sangat mengganggu tanpa menyakitkan. Tetapi dalam kasus lain, masalah mulut bisa mengindikasikan masalah yang lebih serius. Untuk hal – hal tersebut anda harus menghubungi dokter gigi anda jika memiliki hal – hal sebagai berikut

* Plaque putih atau luka dimulut yang tidak hilang dalam seminggu
* Bengkak atau plak berwarna merah atau gelap dimulut
* Perubahan di jaringan mulut anda

Screening and diagnosa

Kebanyakan, dokter gigi mendiagnosa dengan menguji plak dimulut anda dan mengesampingkan kemungkinan dari penyebab – penyebab lain. Untuk memastikan tidak ada tanda awal munculnya kanker, dokter gigi anda mungkin akan mengambil sample jaringan ( biopsy ) untuk dianalisa.. juga bisa melibatkan pengangkatan semua luka (excisional biopsy), atau sebagian luka, memindahkan sel – sel dari tambalan – tambalan leukoplakia dengan sikat putar kecil (oral brush biopsy).

Jaringan tersebut kemudian dianalisa dilaboratorium dengan system pecitraan yang tinggi yang memungkinkan pathologis mendeteksi kemungkinan sel yang tidak normal diantara ribuan sel sehat.

Laporan negative berarti tidak ada kehadiran sel yang tidak normal. Jika laporannya positif, maka dokter gigi anda akan mengadakan biopsy lagi dengan mengangkat sedikit jaringan dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisa.

Komplikasi

Leukoplakia biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanent pada jaringan dimulut dan hilang ketika anda memindahkan bagian yang teriritasi. Beberapa plak mungkin bisa jadi tak terlihat, tetapi akan menimbulkan ketidaknyamanan yang tidak mau hilang

Kanker mulut adalah komplikasi yang paling serius dari leukoplakia. Kebanyakan kanker mulut terbentuk didaerah lekoplakia, dan plak itu sendiri akan menunjukan kearah perubahan yang mirip kanker. Hairy Leukoplakia, disisi lain, tidak menyakitkan dan tidak menyebabkan kanker, tetapi mengindikasikan kehadiran AIDS ataupun HIV

Pengobatan

Pengobatan yang biasa dilakukan untuk leukoplakia adalah mengangkat bagian yang teriritasi. Bagi kebanyakan orang berhenti merokok dan mengkonsumsi alcohol dapat membereskan kondisi. Tetapi jika tidak efektif dan luka menampakkan gejala awal kanker, dokter gigi anda akan memilih memindahkan lesi lekoplakia dengan scalpel, sebuah laser ataupun sesuatu yang sangat dingin yang membeku dan menghancurkan sel – sel kanker (cryoprobe).

Tindak lanjut diperlukan setelah memindahkan karena sering muncul kembali. Para dokter mempertimbangkan perawatan selama tiga tahun setelah pengangkatan.

Peneliti telah menginvestigasi efek dari retinoids –berasal dari vitamin A yang digunakan untuk mengobati jerawat dan masalah kulit lain – pada leukoplakia. Walaupun tampak efektif dalam melawan leukoplakia, retinoids bisa menyebabkan efek samping, bahkan walaupun dipakai sesekali. Beta karotin, sebuah antioksidan yang dirubah menjadi vitamin A ditubuhm anda. Dapat juga secara menyeluruh atau perbagian mengurangi tambalan – tambalan leukoplakic.

Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa vitamin E ( alpha – tocopherol) dan menciutkan lesi-lesi yang berhubungan dengan leukoplakia. Bagaimanapun juga banyak penelitian yang masih diperlukan

Mengobati Oral Hairy Leukoplakia

Tidak semua kasus dari hairy leukoplakia butuh perwatan, dan dokter ataupun dokter gigimu mungkin perlu dilakukan pendekatan tunggu dan perhatikan. Jika kau butuh perawatan, beberapa pilihan tersedia

* Pengobatan sistemik. Termasuk obat antivirus seperti valacyclovir dan famciclovir, yang menghadang EBV untuk berkembang tetapi tidak menghilangkannya dari tubuh. Pengobatan dengan antivirus dapat menghilangkan lesi-lesi leukoplakia dalam waktu satu atau dua minggu, tetapi gejalanya bisa muncul ketika terapinya berhenti
* Pengobatan topical. Termasuk didalamnya solusi dengan resin podophyllum dan tretinoin (retinoic acid). Solusi dengan podophyllum adalah campuran yang berasal dari rhizome kering dan akar dari dua tanaman yang serumpun. Ketika dilakukan penyembuhan secara langsung ke pokoknya dapat menghilangkan lesi-lesi leukoplakia, tetapi dapat menimbulkan semacam ketidak nyamanan dan berefek pada indera perasa. Sebagai tambahan, lesi-lesi tersebut sering muncul kembali beberapa minggu kemudian setelah diobati. Asam retinoic, yang berasal dari vitamin A tampak mencegah replikasi dari EBV, tetapi sama seperti pengobatan lain, leukoplakia berbulu sering kembali ketika pengobatan berhenti.

Pencegahan

Kebanyakan, anda dapat dapat mencegah leukoplakia dengan mengikuti beberapa saran berikut :

· Hentikan penggunaan produk – produk tembakau. Menghindari semua produk tembakau adalah langkah terbaik untuk kesehatan anda secara keseluruhan juga sebagai cara mencegah leukoplakia. Berbincang dengan dokter anda tentang metode yang dapat membantu anda berhenti ( merokok). Dan jika teman – teman atau keluarga anda merokok, dorong mereka untuk check daerah dental mereka setidaknya 2 atau 3 kali setahun. Kanker mulut biasanya tidak menyakitkan sampai muncul bentuk sebenarnya.

* Hindari atau batasi konsumsi alcohol. Alcohol adalah satu factor penyebab dari leukoplakia dan kanker mulut. Menggabungkan alcohol dan merokok sangat meningkatkan resiko terjangkit penyakit ini karena alcohol menyebabkan kemudahan untuk senyawa kimia berbahaya dalam tembakau untuk masuk kedalam jaringan dimulut anda
* Makanlah buah segar dan sayur mayur. Dalam dua benda ini terkandung banyak antioksidan seperti betakarotin, yang mengurangi resiko dari leukoplakia dengan mendeaktifkan molekul berbahaya oksigen sebelum merusak jaringan mulut. Makanan yang kaya akan betakarotin adalah sayur dan buah yang berwarna kuning tua, orange dan hijau, contohnya wortel, timun, belewah dan bayam