APA ITU DIARE?
Diare merupakan gangguan pada saluran cerna yaitu ketidaknormalan (pertambahan) frekuensi buang air besar (defekasi) dengan ciri khas konsistensi fesesnya cair. Yang dimaksudkan dengan ketidaknormalan di sini adalah keadaan yang tidak seperti biasanya.
Misalnya seseorang biasa buang air besar 3 kali seminggu, pada saat diare orang tersebut bisa buang air besar 3 kali dalam sehari dengan konsistensi yang cair. Di Amerika 16,5 juta anak kurang dari 5 tahun menderita diare dan 300-500 anak meninggal setiap tahunnya karena diare. Di negara berkembang, diare akut membunuh 5000 anak setiap tahunnya. WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa 744 ribu sampai 1 juta kasus diare terjadi pada anak-anak setiap tahunnya. Jadi sebaiknya jangan menyepelekan diare.
APA SAJA PENYEBAB DIARE?
Ada beberapa penyebab diare, yaitu seperti : sanitasi buruk; nutrisi buruk; intoleransi terhadap bahan makanan tertentu, misalnya susu; obat-obatan seperti laksatif/pancahar, antibiotik (Ampicilin), antihipertensi (Reserpine), kolinergik (Metoclopramide), obat kardiovaskular (Digoxin, Digitalis); AIDS-yang dihubungkan dengan diare dan agen penginfeksi:
1.
Bakteri : Shigella, Salmonella, Eschericia coli, Stephylococcus, Camphylobacter
2.
Protozoa : Giardialamblia, Cryptosporidia, Entamoeba histoyitica
3.
Virus : Norwalk, Rotavirus
Penyebab diare tersebut menyebabkan penurunan absorbsi (penyerapan) cairan pada makanan dalam usus dan peningkatan sekresi (pengeluaran) air dan elektrolit. Hal tersebut menyebabkan tinja menjadi cair sehingga terjadilah diare.
APA BEDA ANTARA DIARE AKUT DAN DIARE KRONIS?
Diare Akut:
-Terjadi 72 jam setelah agen diare masuk ke dalam tubuh
-Keluhan yang dialami penderita adalah: feses berair, lemah, perut sakit, seperti kembung, perut bagian bawah tiba-tiba kejang dan berbunyi sebagai tanda adanya gangguan pencernaan
.Diare kronis:
-Terjadi setelah 2-3 kali agen diare menyerang, biasanya terjadi lebih dari 14 hari
-Menyebabkan turunnya berat badan, selalu lesu dan anoreksia (selera makan menurun)
-Demam, yang mengindikasikan bahwa diare disebabkan oleh adanya infeksi
BAGAIMANA PENGOBATAN DIARE?
Karena banyak cairan yang keluar lewat feses, maka keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh menjadi terganggu dan dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Diare kronis dapat menyebabkan hilangnya 10% cairan atau lebih dari berat badan. Setelah buang air besar 8-10 kali dalam jangka waktu 24 jam, untuk bayi yang berumur 2 bulan akan kehilangan cairan cukup banyak sehingga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi serta kegagalan kerja ginjal.Pengobatan diare mempunyai beberapa tujuan, yaitu: memperbaiki atau mencegah kehilangan cairan dan elektrolit serta gangguan asam dan basa, menghilangkan gejala-gejala yang timbul pada saat diare, mengidentifikasi dan mengobati penyebab diare, dan mengontrol penyakit lain yang juga diderita oleh penderita diare, misalnya diabetes mellitus. Agar pengobatan diare dapat berhasil dengan baik, maka pengobatannya harus tepat pada sasaran. Sasaran yang dituju dalam pengobatan diare yaitu dehidrasi, kehilangan cairan elektrolit, dan hilangnya gejala yang menyertai diare. Pengobatan diare dapat melalui 2 cara, yaitu pengobatan/terapi non farmakologis dan terapi farmakologis. Pada dasarnya untuk mengobati diare, lebih diutamakan terapi non farmakologis seperti dietary management (mengatur pola makan) dan mengatur cairan dan elektrolit dalam tubuh. Yang dimaksud dengan pengaturan pola makan di sini adalah menghentikan sementara (selama 24 jam) konsumsi makanan yang sulit dicerna oleh usus dan produk yang diolah dari susu. Tetapi dari penelitian didapatkan bahwa jika diare yang diderita adalah diare osmotik (karena ada makanan yang tidak dapat terabsorbsi, misalnya susu) maka cara ini dapat mengontrol masalah diare tetapi jika yang diderita adalah diare sekretorik (misalnya karena infeksi bakteri sehingga terjadi peningkatan sekresi/pengeluaran air dan elektrolit) maka cara ini dikatakan tidak dapat mengurangi diare. Untuk pengaturan cairan dan elektrolit dapat dilakukan dengan membuat larutan oralit, caranya adalah dengan mencampurkan 4 pucuk sendok gula dan 1 pucuk sendok garam ke dalam air matang 250 cc. Terapi ini biasa disebut dengan Oral Rehydration Therapy yang sangat dianjurkan sebagai terapi pertama untuk diare terutama bila diare terjadi selama kurang dari 3 hari dan tidak ada tanda demam. Tetapi bila ada tanda demam atau gejala sistemik seperti mual dan muntah, penderita diare dianjurkan untuk melakukan uji laboratorim untuk mengecek ada tidaknya agen penginfeksi seperti virus, parasit dan bakteri. Bila terdapat tanda demam, selain diberikan oralit, penderita juga akan diberikan terapi secara farmakologis. Yang dimaksud dengan terapi farmakologis yaitu terapi dengan menggunakan obat. Jika hasil laboratorium menunjukkan adanya bakteri, penderita akan diberikan antibiotik dan obat penghilang gejala diare. Tetapi bila hasil laboratoriumnya negatif, maka penderita diberikan obat penghilang gejala diare, tidak perlu antibiotik. Terapi farmakologis dapat menggunakan obat-obat seperti antimotilitas, adsorben, antisekretori, dan enzyme. Yang akan dibahas dalam artikel ini adalah adsorben. Adsorben digunakan untuk mengobati gejala yang timbul pada diare (terapi simptomatik). Obat-obat ini tidak membutuhkan resep dokter dan tidak menimbulkan toksik, tetapi keefektifannya masih belum dapat dibuktikan. Aksi kerja dari adsorben sendiri tidak spesifik. Obat ini mengadsobsi nutrien, toxin (racun), obat-obat, dan sari-sari buah yang tercerna. Bila penderita meminum obat ini bersama dengan obat lain maka jumlah obat adsorben dalam darah dapat berkurang. FDA (Food and Drug Administration) merekomendasikan penggunaan polycarbophil atau karboadsorben sebagai adsorben yang efektif. Polycarbophil dapat mengadsobsi 60 kali dibanding beratnya dalam air.Di Indonesia terdapat beberapa adsorben antara lain karboadsorben, attapulgit, kombinasi kaolin dan pektin, kombinasi attapulgit dan pektin. Sediaan generik tidak tersedia.
A. Karboadsorben
-Nama dagang : Becarbon, Norit
-Indikasi : diare, kembung
-Kontraindikasi : -
-Bentuk sediaan : Becarbon tablet 250 mg
-Dosis dan aturan pakai : dewasa 3-4 tablet, anak 1-2 tablet, diberikan 3 kali sehari
-Efek samping : muntah, konstipasi, feses hitam
B. Attapulgit
-Nama dagang : Biodiar, Enterogit, Kaotate, New Diatabs, Teradi
-Indikasi : terapi simptomatik untuk diare non spesifik (penyebab diare belum pasti) dengan mengabsorbsi toksin dan virus penyebab diare
-Kontraindikasi : Biodiar, Enterogit: hipersensitif terhadap attapulgit, demam tinggi, stenosis (penyempitan) pada saluran cerna ; Kaotate, New Diatabs: hipersensitif terhadap attapulgit atau salah satu komponen kaotate, pasien yang menderita konstipasi, obstruksi usus.
-Bentuk sediaan : Biodiar: tablet 630 mg, Enterogit: tablet 750 mg, Kaotate: suspensi 60 ml, New Diatabs: tablet 600 mg, Teradi: tablet 600 mg
-Dosis dan aturan pakai : Biodiar: dewasa 2 tablet setelah BAB pertama kali, 2 tablet tiap kali setelah buang air besar berikutnya. anak 6-12 th ½ dosis dewasa. Maksimal 6 tablet/hari. Enterogit: 2 tablet 3 kali sehari, maksimal 12 tablet/hari. Hentikan bila tidak ada perbaikan setelah 48 jam. Kaotate: dewasa dan anak>12 th 2 sendok makan setiap setelah BAB, anak 6-12 tahun 1 sendok makan setiap setelah BAB. New Diatabs, Teradi: dewasa dan anak>12th 2 tablet setelah BAB, maksimal 12 tablet/hari, anak 6-12 th 1 tablet setelah BAB, maksimal 6 tablet/hari
-Efek samping : Teradi: Konstipasi
-Peringatan : Biodiar, Enterogit :jangan digunakan lebih dari 2 hari atau bila disertai demam tinggi. Tidak untuk anak <>12th 4 sendok makan, 6-12th: 2-4 sendok makan, 3-6 th: 1 sendok makan. Neo Diaform: dewasa dan anak>12 th: 2,5 tablet tiap diare, maksimal 15 tablet/hari; anak 6-12 th: 1,5 tablet tiap diare maksimal 7,5 tablet/hari. Neo enterostop: dewasa dan anak>12 th 2 tablet tiap BAB maksimal 12 tablet/hari, 6-12 th: 1 tablet tiap BAB, maksimal 6 tablet/hari. Neo Kaocitin: dewasa dan anak>12 th 2 sendok teh tiap BAB maksimal 12 sendok teh/hari, 6-12 th: 1 sendok teh tiap BAB, maksimal 6 sendok teh/hari. Neo Kaominal: dewasa dan anak >12 th 2 sendok makan/hari atau 6 sendok teh (30 ml)/hari maksimal 12 sendok makan/hari atau 36 sendok teh/hari, 6-12 th:1 sendok makan/hari atau 18 sendok teh/hari.-Efek samping : Neo Enterostop: bila dalam dosis tinggi dapat menimbulkan fekalit (konkresi intestinal yang terbentuk di sekitar feses)
-Peringatan : Kaopectate: jangan digunakan lebih dari 2 hari, pasien demam, anak<>12th 2 tablet/kaplet sesudah diare pertama lalu 2 tablet tiap kali sesudah BAB maksimal 12 tablet/kaplet/, 6-12 th: ½ dosis dewasa , maksimal 6 tablet/kaplet/hari. Arcapec: dewasa dan anak >12 th 2 tablet/sendok teh sesudah diare pertama maksimal 12 tablet/sendok teh/hari, 6-12 th 1 tablet/sendok teh setelah diare , maksimal 6 tablet/sendok teh/hari. Neo Koniform: dewasa dan anak >12 th 2 kaplet tiap kali BAB maksimal 12 kaplet/hari, 6-12 th 1 kaplet/hari maksimal 6 kaplet.
-Efek samping : Akita, Licopec: konstipasi, Arcapec: fekolit (dalam dosis besar), Entrogard: konstipasi, impaksi feses (dalam dosis besar)
-Peringatan: Akita,Entrogard: tidak untuk anak <>