artikel PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TOPIKAL DALAM TERAPI ACNE

Posted by Anonymous

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh, kira-kira sebesar 17% dari berat tubuh manusia. Ketebalan kulit berkisar antara 3-5 mm. fungsi utama dari kulit adalah untuk melindungi struktur dibawahnya dari trauma, perbedaan suhu, masuknya benda-benda yang berbahaya kedalam kulit, kelembaban, radiasi, dan invasi mikroorganisme.
Akne atau jerawat merupakan kelainan umum pada kulit, yang menyebabkan timbulnya lesi kulit yang disebut papul. Lesi kebanyakan timbul pada wajah, leher, punggung, dada dan bahu. Kondisi ini umumnya terjadi pada usia antara 14-19 tahun, kendati ada beberapa individu yang mengalaminya pada usia 20-30 tahun. Kadang kala akne timbul kembali pada usia menopause. Akne ditandai dengan adanya komedo, yang terbentuk akibat tersumbatnya saluran keluar dari folikel rambut oleh sekresi minyak dan sel-sel kulit mati. Kendati bukan merupakan gangguan kesehatan yang serius, namun akne yang berat dapat menganggu penampilan dan meninggalkan bekas berupa jaringan parut permanen.

Pengobatan akne (jerawat) tergantung apakah jerawat itu sebagian besar meradang atau komedonal. Bila jerawat tidak resfonsif terhadap sediaan topikal, sediaan oral mungkin diperlukan. Antibiotika topikal seperti eritromisin dan klindamisin mungkin efektif untuk jerawat terinfeksi atau komedonal.

Antibiotik topikal digunakan untuk jerawat dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang. Sediaan topikal eritromisin, tetrasiklin, klindamisin, cukup berguna untuk kebanyakan pasien dengan jerawat yang lebih ringan, obat-obat ini dapat menimbulkan iritasi kulit yang ringan tetapi jarang menimbulkan sensitisasi.

Resistensi silang, terutama antara eritromisin dan klindamisin merupakan masalah yang makin besar, untuk menghindari hal ini yaitu :

*
Sedapat mungkin digunakan antimikroba non antibiotik ( seperti benzoil peroksida)
*
Hindarkan pengobatan bersama dengan antibiotik oral yang berbeda dengan antibiotic topikalBila suatu antibiotik efektif digunakan untuk pengobatan ulang.

· Neomisin topikal tidak sesuai karena menimbulkan sensitisasi.



Tujuan dan sasaran terapi

Mencengah dan mengontrol gejala munculnya acne

Mencengah atau mengurangi terjadinya acne

Menghambat atau mengurangi peradangan pada acne

Strategi terapi

Terapi non farmakologis

*
Cuci muka tidak perlu terlalu sering dilakukan, cukup dua kali sehari dengan memakai sabun (bukan antiseptik)
*
Jangan biarkan rambut menutupi daerah wajah. Rambut terutama yang kotor, dapat memperburuk kondisi pori-pori yang tersumbat.
*
Gunakan kosmetik yang berbahan dasar air .
*
Jangan memencet atau memecahkan jerawat karena dapat meninggalkan bekas berupa jaringan parut pada kulit.
*
Asupan gizi seimbang juga bermanfaat membantu menjaga kesehatan kulitUsahakan untuk tetap rileks. Stres diketahui merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya akne.

Terapi farmakologis

Beberapa preparat akne mengandung antibiotik topikal, seperti erytromycin, clindamycin, dan neomycin, dengan atau tanpa dikombinasi dengan benzoyl peroxide, dan harus disimpan dilemari es. Preparat ini umumnya bekerja dengan cara membersihkan kulit dari bakteri. Antibiotik biasanya digunakan untuk kombinasi dengan obat lain yang dapat mencengah penyumbatan folikel.DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2007, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 42-2007, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.

Anonim, 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 6 2006/2007, PT. InfoMaster lisensi dari CMPMedika, Jakarta.