Kalbefarma - Bahan kimia Bisphenol A (BPA) digunakan secara luas untuk produk kemasan kaleng makanan, kaleng atau kotak susu, pipa air dan juga bahan campuran pada tambalan gigi, menurut hasil penelitian ternyata bahan tersebut dapat mempengaruhi kerja estrogen didalam tubuh terutama pada bagian otak.
Tim peneliti dari Universitas Cincinnati (UC), yang dipimpin oleh Scott Belcher PhD, menulis pada suatu artikel pada Journal Endokrinologi yang dimuat bulan Desember 2005, mengatakan bahwa BPA menunjukkan efek yang negatif terhadap jaringan otak, dan yang lebih mengejutkan dengan dosis yang kecil sekalipun.
Hasil penelitian tersebut juga menerangkan bahwa estrogen berperan pada pertumbuhan dan mematangkan sel otak selain fungsinya sebagai hormon reproduksi, dr Belcher mengatakan.
Sudah lama diketahui bahwa peran estrogen sebagai hormon utama bagi perkembangan sexualitas wanita, sedangkan BPA bekerja mempengaruhi estrogen sehingga dapat menimbulkan terjadinya kanker payudara, dan pada Januari 2005 journal cancer menyebutkan bahwa tim peneliti UC juga menyebutkan bahwa BPA juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat.
BPA digunakan untuk membuat polycarbonat plastik yang secara luas digunakan untuk berbagai macam produk, kata dr Belcher, seorang profesor dibidang farmakologi dan biofisik sel UC. Meskipun plastik merupakan tipe benda yang stabil, menurut tim peneliti, molekul BPA bentuknya tidak stabil, dan BPA dapat dengan mudah lepas dan berhubungan dengan makanan ataupun minuman yang kontak dengan plastik tersebut.
Meskipun diketahui hormon estrogen merupakan hormon wanita, ternyata dr. Belcher menjelaskan bahwa estrogen juga penting peranannya dalam perkembangan otak pria dan wanita.
PBA akan mempengaruhi estrogen sehingga mempengaruhi sel neuron, meskipun dengan dosis yang kecil, BPA dapat menghambat aktifitas dari estrogen tersebut.