trauma pada anak

Posted by Anonymous

trauma pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN “POST TRAUMATIC STRESS DISORDER” PADA ANAK DAN REMAJA
Meidiana Dwidiyanti SKp, MSc.


A. LATAR BELAKANG

Semua manusia akan menghadapi stress dalam kehidupan, termasuk anak dan remaja. Sumber stress yang ada disekitar kita setiap saat terjadi, dari menghadapi lingkungan yang baru, kehilangan uang,kekerasan dalam rumah tangga, termasuk pada anak dan remaja. Ada juga anak yang melihat seseorang menembak, ini membuat trauma tersendiri dan lain-lain. Terkadang stressor dalam kehidupan kita sangat kuat dan shock secara emisional, termasuk kehilangan rumah, banjir dan bencana alam yang lain.

Kita menggunakan kata trauma dalam kehidupan kita yang berarti bahwa orang yang mempunyai stress yang sangat tinggi. Seorang remaja yang tidak mampu bicara dengan orang tuanya karena trauma di bentak orang tuanya. Seorang anak yang takut melihat air mengalir, setelah bencana banjir, seorang remaja yang takut menikah karena trauma dengan laki-laki. Seorang ibu yang sangat stress karena ada truma dalam hidupnya dan sangat berpengaruhi dalam kehidupan rumah tangganya. Kemampua menghadapi stress adalah kemampuan seseorang untuk beradapatasi dengan kondisi yang sangat stress. Kondisi ini dapat menghancurkan hidup seseorang atau membuat seseorang bertambah kuat, dalam menghadapi segala bentuk stress.

B. ADA TIGA PHASE UNTUK MENGATASI POSTTRAUMATIC DISORDERS:
Yakinkan bahwa orang tersebut membutuhkan treatment atau tindakan.
Bekerja dengan pengalaman traumatik
Mengembalikan hubungan sosial dan kemampuan individu untuk mampu mengelola hidup sehari-hari.


C.MASALAH
Depresi, ketakutan, kecemasan yang mengakibatkan gangguan komunikasi, sosial dan peran yang harus dilaksanakan.
D.TUJUAN
Tujuan utama dari tindakan adalah untuk menolong orang untuk bisa bebas dari ikatan trauma dan menolong mereka mulai hidup sekarang dan disini. , berdasarkan perasaan dan kemampuan mengontrol dan tanggung jawab personal .

E. TINDAKAN
Untuk mencapai tujuan tersebut beberapa intervensi harus dilakukan, setiap individu mungkin berbeda seseuai dengan masalahnya, karena setiap orang mempunyai pribadi dan situasi yang unik, dibawah ini akan diterangkan beberapa cara intervensi post-traumatic disorders.
1. COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY (CBT)
Metode ini berkaitan dengan cara berpikir seseorang dan keyakinan dengan pola perilakunya juga.
Ada dua tehnik yang digunakan dalam metode ini:
Cognitive Therapy – metode ini berfokus pada pikiran dan keyakinan serta sebab seseorang bertingkah laku. kita semua secara outomatis mempunyai pola yang biasanya kita tidak sadari. Pola ini mungkin membuat kita tidak mempunyai kemampuan untuk melihat kenyataan secara jelas dan itu akan menjadi penyebab distress. Contohnya banyak orang kecelakaan di jalan raya dan itu membuat orang tersebut takut untuk mengendarai kendaraan yang membuat dia tidak pernah menyetir lagi, karena dia mempunyai perasaan itu akan terjadi lagi. Ketika kita analisis perasaan ini, akan menjadi jelas bahwa yang penting dalam menyetir kita harus hati-hati dan kesempatan untuk terjadi lagi ternyata sangat kecil. Cognitive therapy mengidentifikasi pola pikir ini analisa dan menawarkan beberapa jalan alternative yang realistis dan positif. Dalam contoh tersebut orang yang takut kecelakaan di jalan mengenal kemungkinan terjadi lagi dan menjadi berpikir lebih realistik untuk menentukan resiko di jalan..
Exposure – tehnik yang kedua dari terapi kognitif adalah exposure. Eksplore dan konfrontasi langsung dengan trauma yang mereka alami melalui mengeluarkan apa yang mereka hadapi. Seseorang akan menggambarkan kejadian, bicara tentang kejadian dan ekspresikan diri sendiri, dengan bertingkat atau pelan-pelan untuk menstimuli dan mengingatkan mereka akan kejadian trauma.. ini diulang beberapa waktu dalam pengawasan terapis dan lingkungan yang aman.. biasanya ini ditandai dengan emosi yang sangat kuat tetapi pada tahap tertentu orang akan menjadi biasa untuk berpikir tentang kejadian dengan emosi normal. Di saat ini ingatan tentang trauma menjadi sangat menakutkan pada saat dimulainya terapi akan menjadi memori yang biasa. Kita akan menjadi biasa dengan semua peristiwa tersebut dalam kehidupan kita,.ketika kita akan menghentikan terapi kita. Selama menit pertama atau kedua kita mungkin akan cemas dan takut tetapi beberapa waktu dan lebih sering kita berpikir kejadian kita akan menemukan bahwa itu tidak terlalu buruk dan kita akan mengatasi dengan pengalaman tanpa ketakutan. Kita bisa lihat perbedaan pada saat seseorang mengekspose kejadian dengan ingat kejadiannya itu sendiri ini sebuah kenyataan post traumatic sindrom disorder dan ini adalah tahap kontrol. Pada saat ekspose seseorang berusaha untuk mengingat kejadian yang sangat menyakitkan dan saat itu juga mulai berpikir bagaimana mengontrol diri, untuk menggantikan perasaan tidak bergaya yang ada di ingatan itu sendiri.

2. EMDR -- EYE MOVEMENT DESENSITIZATION RETRAINING
Banyak orang ketika mengingat kejadian traumatik, merasa dan berpikir itu akan terjadi lagi sebelum dia membuka mata. Mereka merasa sebagai sesuati yang akan berlangsung secara kontinu pada saat itu dan tidak mampu membebaskan diri dari kejadian tersebut. EMDR menggunakan gerakan mata untuk menolong orang dengan proses yang alami dan mekanisme relaksasi. Yang tersedia di otak manusia. Klien diminta untuk memikirkan sebuah gambar, emosi atau berpikir rileks untuk meringankan trauma.

3. MEDICAL TREATMENT
Obat yang diberika biasanya sesuai dengan keluhan pasien seperti : untuk depresi, kecemasana dan gangguan tidur.


.
4. GROUP THERAPY
Group therapy merupakan terapi untuk memberi support dan dukungan untuk orang dimana mengalami pengalaman yang sama. Kita terkadang merasa dan berpikir bahwa masyarakat tidak mampu mengerti apa yang sedang mereka alami. Sehingga dengan berkumpul bersama dengan orang lain yang mempunyai pengalaman yang sama akan merasakan situasi yang lebih nyaman. Dan tidak merasa sepi sendiri yang dialami oleh beberapa orang tersebut. Karena ada group yang secara langsung dapat mengatasi trauma. Dalam group ini setiap orang akan cerita tentang peristiwa yang mereka alami atau mungkin dalam group akan berfokus pada support dan jalan untuk mereka dapat beradaptasi dengan trauma.

5. STRESS MANAGEMENT TECHNIQUES
Trauma yang hebat akan akan menganggu tugas perkembangan pada anak dan remaja, akan mengalami gangguan tentang mengurangi kesakitan terlihat biasanya mereka sangat marah, melihat dunia sebagai tempat yang aman dan kurang dapat mempercayai orang lain, ini akan membuat anak paranoid, menata pikiran dan mengambil keputusan yang dapat berakibat psikosis dan menghindari eksploitasi, ditunjukan dengan perilaku sabotase pada diri sendiri.
Dengan menggunakan manajemen stress diharapkan gejala yang ada akan berkuarang misalnya dengan relaksasi atau dengan membuat emaginasi tentang sesuatu yang indah dengan menggambar atau bercerita anak akan mampu menyadari bahwa ada stress yang harus di atasi.

F. EVALUASI.
Kemampuan klien kita dalam mengatsi masalah sehingga mampu menjalani hidup secara normal adalah tujuan yang dapat dicapai dan dievaluasi.


Oleh:
Meidiana Dwidiyanti SKp, MSc.