1. Saat persalinan dimulai masuk dalam fase laten (pembukaan 0-3
cm), jika dalam waktu 8 jam pembukaan tetap (0-3 cm) segera
rujuk pasien ke rumah sakit. Fase laten yang memanjang
dapat disebabkan serviks yang belum matang, posisi janin
abnormal, disproporsi janin panggul dan pemberian sedatif
yang berlebihan.
2. Ada kemajuan dalam pembukaan (lebih dari 3 cm) pasien sudah
masuk dalam fase aktif (pembukaan 3-10 cm). Dikategorikan
maju jika kecepatan pembukaan 1 cm atau lebih perjam.
Periksa kemajuan pembukaan setiap 4 jam. Jika persalinan
berjalan baik tunggu sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Selanjutnya lihat bagan alir persalinan kala II untuk
bidan/dokter.
3. Tidak ada kemajuan persalinan (kemajuan persalinan <1 cm/jam)
segera nilai kontraksi rahim.
4. Kontraksi sangat kuat dan sering (lebih dari 5x/10 menit) dan
ibu sangat kesakitan berikan petidin 50 mg iv (jarang
terdapat) atau diazepam 10 mg iv. Petidin merupakan
analgesik yang baik bagi persalinan. Pasien dapat
beristirahat diantara kontraksi rahim yang terjadi dan
dapat diajak bekerja sama. Efek pada janin berhubungan
dengan dosis yang diberikan. Bayi yang baru lahir dengan
ibu yang mendapat petidin selama persalinan, bereaksi lebih
lamban dan tampak lemas dibandingkan dengan bayi yang
ibunya tidak mendapat petidin. Sedangkan untuk diazepam
dosis yang diberikan tidak boleh lebih dari 30 mg karena
dapat berpengaruh pada janin. Diazepam cederung
berakumulasi dalam janin dan akan dilepas secara perlahan
lahan dalam waktu 8-10 hari.
5. Kontraksi kuat/normal (frekurnsi 2-5x/10 menit), hilang timbul
secara teratur. Ada saatnya kontraksi dan relaksasi. Ibu
kesakitan tapi masih dalam batas normal. Jika keadaan
seperti ini, periksa kemajuan persalinan setelah 4 jam.
6. Kontraksi lemah (frekuensi kurang dari 2x/10 menit) berikan
oksitosin 2.5 kesatuan (1/2 ampul) im setiap jam. Periksa
kemajuan persalinan setelah 4 jam. Dalam pemberian
oksitosin harus diyakini tidak terdapat disproporsi atau
malpresentasi pada janin. Pengaruh oksitosin adalah untuk
meningkatkan kontraksi yang sudah ada.
7. Masing - masing keadaan pada no 4 atau no 6 (setelah mendapat.
pengobatan) periksa kemajuan persalinannya setelah 4 jam.
Jika ada kemajuan penanganan selanjutnya lihat bagan alir
persalinan kala II untuk bidan/dokter.
8. Jika tidak ada kemajuan (keadaan tetap) persiapkan pasien
untuk dirujuk ke rumah sakit. Sebelumnya beri pasien
makanan/ minuman secukupnya. Sangat dianjurkan minum
larutan tepung ubi jalar karena sangat bergizi.
Catatan :
Mengukur kekuatan kontraksi rahim : dengan meletakkan telapak
tangan di atas abdomen dan merasakan kekuatan kontraksi yang
terjadi. Jika sudah terbiasa akan terasa perbedaan antara
kontraksi sangat kuat, kuat (normal) dan lemah.
Home » artikel persalinan » PERSALIAN LAMA/MACET UNTUK BIDAN ATAU DOKTER DENGAN PARTOGRAF
PERSALIAN LAMA/MACET UNTUK BIDAN ATAU DOKTER DENGAN PARTOGRAF
Posted by Anonymous
Labels:
artikel persalinan